Senin, 20 Juni 2016

Fi’il Ruba’i

Tidak ada komentar:
PEMBAHASAN
A.     Fi’il Ruba’i
Fi’il Ruba’i ialah kalimat yang huruf asalnya ada 4. Sedangkan Fi’il Ruba’i terdiri dari tiga macam, yaitu:
1.      Fi’il Ruba’i Mujarrod, contoh: دَخْرَجَ
2.      Fi’il Ruba’i Mulhaq, contoh: بَيْطَرَ
3.      Fi’il Ruba’i Mazid, contoh: تَدَخْرَجَ
B.      Fi’il Ruba’i Mujarrod
Fi’il Ruba’i Mujarrod ialah kalimah fi’il yang madzinya memuat 4 huruf asal dan bebas dari huruf tambahan. Fi’il Ruba’i Mujarrod itu babnya hanya satu, yaitu mengikuti wazan فَعْلَلَ seperti lafad دَخْرَجَ , karena Fi’il Ruba’i itu terlalu berat disebabkan oleh hurufnya yang banyak, maka orang arab tidak mentasrif seperti halnya fi’il tsulasi mujarrod dengan membaca fathah, kasroh dan dlomah pada ‘ain fi’ilnya, tetapi hanya membaca Fi’il Ruba’i Mujarrod  dengan fathah.
Fi’il Ruba’i Mujarrod terdapat beberapa bentuk, yaitu:
1.      Fi’il Ruba’i Mujarrod berbentuk muta’adi. Contoh: دَخْرَجَ زَيْدٌ الْحَجَرَ (Zaed mengglindingkan batu)
2.      Fi’il Ruba’i Mujarrod berbentuk lazim. Contoh: دَرْبَجَ زَيْدٌ (Zaed lari ketakutan)
3.      Fi’il Ruba’i Mujarrod berbentuk manhut, yaitu: Fi’il Ruba’i yang dipetik dari susunan dua kata atau lebih dengan cara meringkas untuk menunjukkan hikayah ucapan pada susunan tersebut dan hal ini oleh ahli sorof  dinamakan “manhut”. Contoh: بَسْمَلَ artinya mengucapkan بِسْمِ الله , حَسْبَلَ artinya mengucapkan حَسْبِى اللهُ وَنِعْمَ الْوَكِيْلُ.
Fi’il Ruba’i manhut ini hukumnya khilaf diantara ulama’ shorof, menurut jumhur ulama’ hukumnya tidak qiyasi dan menurut muhaqqiqin hukumnya qiyasi. Maka menurut muhaqqiqin setiap susunan yang memungkinkan diringkas menjadi satu kalimah boleh dilakukan manhut, dalam hal ini tidak disyaratkan mengambil kalimah dengan sempurna atau mangambil sebagian dari tiap-tiap kalimah yang ada akan tetapi yang penting menjaga tertibnya huruf. Contoh selain diatas: حَمْدَلَ dipetik dari  اَلْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَلَمِيْنَ, سَبْحَلَ dipetik dari سُبْحَانَ اللهُ , سَمْعَلَ dipetik dari  اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ, طَلْبَقَ dipetik dari اَطَالَ اللهُ بَقَاكَ .
C.      Fi’il Ruba’i Mulhaq
Fi’il Ruba’i Mulhaq ialah kalimah yang fi’il madzinya terdiri dari empat huruf, yang tiga berupa huruf asal dan yang satu berupa huruf tambahan sebagai ilhaq.
Ilhaq ialah menjadikan kalimat dengan menambahkan huruf agar sama dengan kalimat lain dalam bilangan huruf, jenis harokat dan sukunnya serta sama dalam tasrifnya, seperti lafadz: قَلْنَسَ dan جَهْوَرَ asalnya قَلَسَ dan جَهَرَ kemudian ditambahkan huruf wawu dan nun karena disamakan dengan دَخْرَجَ dengan tujuan agar tasrif dan lafadznya sama.
Fi’il Ruba’i Mulhaq menurut ulama’ basrah jumlahnya ada 6 bab, yaitu: فَعْلَلَ، فَوْعَلَ، فَيْعَلَ، فَعْوَلَ، فَعْيَلَ، فَعْلَى
Dan menurut ulama’ kuffah ada 8 bab dengan menambahkan 2 bab lagi, yaitu: فَلْفَلَ dan فَعْنَلَ. Didalam amtsilatut tasrhifiyah ruba’i mulhaq ada 7 bab dengan menggugurkan bab فَلْفَلَ , hal ini cocok dengan apa yang disebutkan oleh Al Fadlil Al Ashom dalam kitab Mizanul adab, bahwa: ruba’i mulhaq ada 7 bab, diantaranya ialah:
Bab I  فَعْلَلَ يُفَعْلِلُ
Bab ini ditandai dengan fi’il madzi yang memuat 4 huruf dengan huruf tambahan yang sejenis dengan lam fi’ilnya. Wazannya adalah فَعْلَلَ يُفَعْلِلُ فَعْلَلَةً . Lafad-lafadnya berbebtuk muta’adi, contoh:جَلْبَبَ زَيْدٌ الْمَالَ  Zaed menarik/mengambil harta (muta’adi segi lafadz dan ma’na), جَلْبَبَ زَيْدٌ Zaid memakai selimut (muta’adi segi ma’na saja)
Bab II فَوْعَلَ يُفَوْعِلُ
Bab ini ditandai dengan fi’il madzi yang memuat 4 huruf dengan huruf tambahan wawu diantara fa’ dan ‘ain fi’il. Wazannya adalah فَوْعَلَ يُفَوْعِلُ فَوْعَلَةً . Lafad-lafadnya berbebtuk lazim, tidak ada yang muta’adi, contoh:  حَوْقَلَ زَيْدٌ Zaed tidak kuat bersetubuh.
Bab III فَيْعَلَ يُفَيْعِلُ
Bab ini ditandai dengan fi’il madzi yang memuat 4 huruf dengan huruf tambahan ya’ diantara fa’ dan ‘ain fi’il. Wazannya adalah فَيْعَلَ يُفَيْعِلُ فَيْعَلَةً . Lafad-lafadnya berbebtuk muta’adi, contoh: بَيْطَرَ زَيْدٌ الْقَلَمَ  Zaed memotong belah ranting pohon.
Bab IV فَعْوَلَ يُفَعْوِلُ
Bab ini ditandai dengan fi’il madzi yang memuat 4 huruf dengan huruf tambahan wawu diantara ‘ain dan lam fi’il. Wazannya adalah فَعْوَلَ يُفَعْوِلُ فَعْوَلَةً . Lafad-lafadnya berbebtuk muta’adi, contoh: جَهْوَرَ زَيْدٌ الْقُرْاَنَ  Zaed mengeraskan bacaan Al-Qur’an.
Bab V فَعْيَلَ يُفَعْيِلُ
Bab ini ditandai dengan fi’il madzi yang memuat 4 huruf dengan huruf tambahan ya’ diantara ‘ain dan lam fi’il. Wazannya adalah فَعْيَلَ يُفَعْيِلُ فَعْيَلَةً . Lafad-lafadnya berbebtuk muta’adi, contoh: عَثْيَرَ زَيْدٌ Zaed terpeleset kakinya.
Bab VI فَعْلَى يُفَعْلِى
Bab ini ditandai dengan fi’il madzi yang memuat 4 huruf dengan huruf tambahan ya’ di akhirnya. Wazannya adalah فَعْلَى يُفَعْلِى فَعْلاَةً . Lafad-lafadnya berbebtuk muta’adi, contoh: سَلْقَيْتُ زَيْداً  Saya menidurkan zaed dengan terlentang.
Bab VII فَعْنَلَ يُفَعْنِلُ
Bab ini ditandai dengan fi’il madzi yang memuat 4 huruf dengan huruf tambahan nun diantara ‘ain dan lam fi’il. Wazannya adalah فَعْنَلَ يُفَعْنِلُ فَعْنَلَةً . Lafad-lafadnya berbebtuk muta’adi, contoh: قَلْنَسَ زَيْدٌ Zaed memakai kopyah.
Menurut ulama basroh bab ini tidak termasuk rubai mulhaq tetapi rubai mujarrod, maka menurut pendapat ini mulhaq hanya 6 bab dan menurut ulama kuffah digolongkan rubai mulhaq.
DAFTAR PUSTAKA
Anwar Muhammad, terjemah Ilmu Shorof Matan kailani dan nadzom Maksud
Muthohar Ahmad, Al Maufud , Semarang Tohaputra.
Kholiq Abdullah, terjemah nadzom maqsud, Nganjuk PP Darus Salam.
Hamid Abdul Manaf, Pengantar Ilmu Shorof, Nganjuk Fathul Mubtadiin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
back to top